Kini rasanya tak ada lagi pagi, siang, atau petang.
Sesekali rasanya seperti malam di hujan deras
Sesekali langit menunjukan marahnya dengan kilat kilat
Dn sesekali kilatnya sampai ke tubuh ini dn menyengat hati
iya ak takmengapa, hanya terkadang sang hati meringis.
Tapi iya ak mengerti ak hanya bumi dn kamu langitnya ak tak mampu menolak apa yg kamu beri, kilat atau kesejukan saat mendung.
Ak tak peduli bagaimanapun sakitnya kilat itu, aku belajar diam dn menjadi pendiam.belajar untuk bs menjadi bintang atau bulan.
Ak merindukan tetesan rintik rintik air yg sejuk, tapi terkadang air itu terlalu deras hingga sang langit mengeluarkan kilatnya.
Ak pernah menjadi bintang dn bulan, tapi kini ak menjadi bumi, mungkin kar ak tak mampu membuat sang lamgit tersenyum, nyaman akan hadirku.
Iya ak coba buat memggapai langit kembali agar ak kelak menjadi bintang tau bulan kembali.
Jika nanti org lain yg menjadi bintang atau bulan itu ak, mungkin memilih menjadi tanah di taman yg terinjak oleh org org berbahagia dn terhapus oleh genangan air dari hujan sang langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar